Pernahkah kamu mengirim emoji kepada seseorang dengan ekspektasi tertentu namun mendapat balasan yang tidak terduga?
Meski kamu menganggapnya biasa saja, orang yang menjadi lawan bicara mungkin melihat figur emoji yang berbeda. Bahkan tidak sesuai lagi dengan konteks pembicaraan. Emoji yang kamu kirim bisa saja tampak berbeda saat diterima akibat perbedaan platform atau sistem operasi.
Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi? Apa yang menjadi penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Artikel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pada dasarnya, pesan emoji yang kamu kirim tidaklah berbentuk figur gambar atau media. Melainkan teks bernama Unicode, sebuah standar penulisan kode di dalam teks. Kode untuk emoji adalah U+XXXX.
Emoji tampak berbeda karena tiap pengembang platform memiliki kustomisasi karakter masing-masing. Misalnya untuk emoji ❤️ Hati Merah Pekat menggunakan Unicode U+2764. Vendor seperti Facebook, WhatsApp, Apple, atau Google akan menggunakan gambar emoji mereka sendiri untuk menerjemahkan kode tersebut kepada pengguna.
Jika menggunakan analogi, ini sama seperti seorang guru yang meminta siswanya menggambar pemandangan gunung. Semua siswa tetap akan menggambar gunung namun dengan gaya dan corak mereka masing-masing. Perbedaan bisa dilihat dengan jelas, namun poin utamanya adalah mereka menggambar gunung.
Pihak Unicode mengatakan setiap pengembang boleh menggunakan gaya yang berbeda, namun tetap berakar pada ekspresi emoji yang sama (Design Guidelines). Sayangnya, kebijakan ini diintepretasikan lain oleh perusahaan.
Banyak perusahaan yang mendesain emojinya agar merefleksikan identitas perusahaan. Sebut saja Twitter dengan gaya emoji Flat Design seperti tampilan website mereka, Microsoft lebih kartunis mengacu pada gaya sistem operasi lawas Windows, sementara Apple mengadopsi kesan tiga dimensi yang mirip dengan ikon iOS terdahulu.
Lihat contoh emoji 😂 Wajah Tertawa Sampai Menangis berikut ini:
Alasan lainnya adalah masalah hak cipta. Karena emoji termasuk ke dalam konten gambar, maka setiap perusahaan memiliki copyright atas karya emoji mereka. Dengan begitu antar satu perusahaan dengan lainnya menghindari membuat emoji yang sama persis supaya terhindar dari masalah hukum.
Sejatinya, tidak ada yang bisa kita lakukan mengingat emoji dirancang oleh pihak perusahaan, dan pengguna tidak bisa memilih emoji apa yang ingin mereka pakai. Namun jika kamu tertarik untuk berganti emoji, aplikasi bernama Emoji Switcher dapat melakukan tugas tersebut. Bagi pengguna Android perlu melakukan root terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan aplikasi tersebut.
Terlepas dari itu, dalam beberapa tahun terakhir cukup jelas terlihat bahwa corak emoji semakin mendekati keseragaman. Khususnya ekspresi yang kini tidak ambigu dan menimbulkan salah pengertian. Sangat terbuka kemungkinan untuk melihat emoji yang identik meski berbeda platform di kemudian hari.